12 Desember 2012

Terlanjur Basah

Terlanjur basah... mungkin itu adalah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan keadaan Grup Bakrie dalam kisruh sepak bola di Indonesia. Ya, Grup Bakrie memang telah menanamkan investasi yang cukup besar dalam dunia persepak bolaan. Hal ini berjalan mulus pada saat PSSI ada dalam masa kepemimpinan Nurdin Halid. Hak siar kompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia (ISL) menjadi milik grup Bakrie melaui Viva group (Antv dan TV One). 

Namun apa daya, sejak kejatuhan kepemimpina Nurdin Halid yang digantikan johar arifin. Keadaan menjadi berubah. PSSI  yang menjalankan kompetisi IPL lebih memilih MNC TV sebagai pemegang hak siarnya. Hal yang tentunya akan sangat merugikan Antv dan Viva group. Oleh karena itu sangat logis jika kemudian Bakrie mendukung upaya La Nyala Cs, anggota ExCo PSSI yang kemudian dipecat, dan membentuk KPSI untuk mengambil alih kepemimpinan PSSI, serta menjalankan kompetisi ISL yang tentu saja hak siarnya menjadi milik Viva Group yang disiarkan lewat dua stasiun TV-nya (AnTV dan TV One).

Viva group (PT Visi Media Asia Tbk.) juga sudah menganggarkan $ US 150 juta untuk membangun TV berbayar Viva Sky, yang mengandalkan konten pada siaran Indonesian Super League (ISL) dan piala dunia 2014, dengan target meraih laba bersih dalam tiga tahun Karena itulah sangat masuk akal jika segala kegiatan KPSI mendapat dukungan penuh. Tentunya akan sangat merugikan bagi group Viva jika KPSI gagal, apalagi jika ISL sampai bubar. Di samping kerugian materi, Ini juga merupakan uji kemampuan bagi darah muda Dinasti Bakrie (Anindya Bakrie), dan pertaruhan  nama besar keluarga karena semua juga sudah tahu bahwa Bakrie ada di belakang KPSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar