06 Oktober 2013

Fantasy Premier League

        Bagi kamu yang suka sepak bola khususnya Liga Inggris, game fantasy Liga Inggris ini rasanya cukup sayang untuk dilewatkan. Fantasy Premier League merupakan game yang didasarkan pada pertandingan nyata di Liga Inggris. Pada game ini  kamu bisa berperan sebagai manajer sebuah tim yang kamu buat sendiri dengan materi pemain - pemain yang ada di Liga Inggris. Setiap minggu (disebut sebagai gameweek) kamu (sebagai manajer) bisa memilih pemain yang akan kamu turunkan sebagai starting eleven yang akan berlaga di liga fantasy ini. Pemain - pemain ini nantinya akan mendapat skor sesuai dengan penampilan mereka di liga inggris. 

Jadi dalam game ini kamu bisa menunjukkan kemampuan kamu dalam menganalisa permainan di liga Inggris dan memprediksi pemain yang akan mendapat skor tinggi yang bisa kamu pilih sebagai anggota tim kamu. Kamu bisa memiliki tim (namanya kamu tentukan sendiri) yang terdiri dari 15 pemain (2 kiper, 5 pemain bertahan, 5 gelandang dan 3 penyerang) Setiap pemain di Liga Inggris(Premier League) ini bisa kamu pilih sebagai anggota tim, dengan catatan kamu mesti membelinya karena setiap pemain memiliki harga/nilai transfer masing - masing sesuai dengan popularitas mereka (contohnya pemain yang populer seperti Van Persie kemungkinan harganya akan lebih mahal). 

Pada tahap awal kamu akan diberikan modal 100 juta poundsterling untuk membeli pemain (15 pemain). Dan setiap minggu (game week) berikutnya kamu bisa melakukan 1 kali transfer untuk mengganti pemain. Pemain yang kamu pilih sebagai anggota tim kamu dibatasi berdasarkan asal klubnya, maksimal 3 orang dari klub yang sama di Liga Inggris. 

Untuk lebih jelas lagi kamu kunjungi saja langsung situs official Fantasy Premier League . Coba saja ikuiti gratis, kok. Dan ada hadiahnya lagi!

17 Desember 2012

PSSI Vs KPSI kapan berakhir?

       Sepertinya kisruh sepak bola Indonesia bakalan ga selesai - selesai. FIFA memang telah menunda sanksi kepada Indonesia, dengan catatan PSSI segera menyelesaikan persoalan sampai batas waktu maret 2013. Akan tetapi pihak yang berseteru yakni PSSI Vs KPSI sepertinya belum juga memiliki titik temu untuk mengatasi masalah yang ada. PSSI telah menyerahkan roadmap pemecahan masalah sepak bola di Indonesia yang pada intinya masih sama dengon MOU yang dihasilkan Joint Comitee sebelumnya yakni; pengembalian 4 exco dan penyatuan liga.

       PSSI berencana untuk mengundang keempat exco untuk melakukan pembicaraan ulang dalam rangka memecahkan persoalan yang ada (baca: di sini), akan tetapi belum apa - apa KPSI sudah menyatakan enggan melakukan pembicaraan dan menolak untuk berdamai dengan PSSI (baca di sini). KPSI bersikukuh untuk menyelesaikan persoalan dengan KLB dengan tujuan pengantian kepengurusan PSSI dengan kepengurusan baru.

       Terlepas dari penting tidaknya KLB bagi PSSI jika memang PSSI mesti melakukan KLB lagi mungkin bisa dicatatkan dalam rekor sebagai organisasi yang paling sering melaksanakan KLB? AFC dan FIFA sebagai pemegang otoritas persepakbolaan di tingkat asia dan dunia dengan tegas telah menyatakan hanya mengakui PSSI bukan KPSI. Namun pemerintah tetap saja bersikap toleran (kalau tidak bisa dibilang mendukung) KPSI. Kalau saja pemerintah tegas membubarkan KPSI, rasanya tidak akan terlalu bermasalah, sebab KPSI bukanlah otoritas sepakbola yang diakui AFC dan FIFA sehingga tidak akan dinilai melakukan intervensi. Namun pemerintah melalui Kemenpora tetap enggan membubarkan KPSI dan tegas melaksanakan Undang undang SKN yang ada (baca di sini). 

       KPSI memang didukung oleh sebagian klub - klub anggota PSSI, yang bergabung membentuk liga sendiri (ISL), di luar liga yang diadakan PSSI (IPL). Latar belakang politik memang terlihat kental dalam hal ini karena semua klub yang tergabung di ISL pengurusnya memiliki  keterkaitan politik satu sama lain. Keterkaitan politik ini juga rasanya yang membuat pemerintah enggan untuk bertindak tegas.
    

12 Desember 2012

Terlanjur Basah

Terlanjur basah... mungkin itu adalah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan keadaan Grup Bakrie dalam kisruh sepak bola di Indonesia. Ya, Grup Bakrie memang telah menanamkan investasi yang cukup besar dalam dunia persepak bolaan. Hal ini berjalan mulus pada saat PSSI ada dalam masa kepemimpinan Nurdin Halid. Hak siar kompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia (ISL) menjadi milik grup Bakrie melaui Viva group (Antv dan TV One). 

Namun apa daya, sejak kejatuhan kepemimpina Nurdin Halid yang digantikan johar arifin. Keadaan menjadi berubah. PSSI  yang menjalankan kompetisi IPL lebih memilih MNC TV sebagai pemegang hak siarnya. Hal yang tentunya akan sangat merugikan Antv dan Viva group. Oleh karena itu sangat logis jika kemudian Bakrie mendukung upaya La Nyala Cs, anggota ExCo PSSI yang kemudian dipecat, dan membentuk KPSI untuk mengambil alih kepemimpinan PSSI, serta menjalankan kompetisi ISL yang tentu saja hak siarnya menjadi milik Viva Group yang disiarkan lewat dua stasiun TV-nya (AnTV dan TV One).

Viva group (PT Visi Media Asia Tbk.) juga sudah menganggarkan $ US 150 juta untuk membangun TV berbayar Viva Sky, yang mengandalkan konten pada siaran Indonesian Super League (ISL) dan piala dunia 2014, dengan target meraih laba bersih dalam tiga tahun Karena itulah sangat masuk akal jika segala kegiatan KPSI mendapat dukungan penuh. Tentunya akan sangat merugikan bagi group Viva jika KPSI gagal, apalagi jika ISL sampai bubar. Di samping kerugian materi, Ini juga merupakan uji kemampuan bagi darah muda Dinasti Bakrie (Anindya Bakrie), dan pertaruhan  nama besar keluarga karena semua juga sudah tahu bahwa Bakrie ada di belakang KPSI.

11 Desember 2012

Kongres PSSI Palangkaraya Vs KPSI Jakarta

Menarik untuk membandingkan dua kongres yang diadakan atas nama organisasi sepak bola Indonesia pada waktu yang sama yaitu 10 Desember 2012. PSSI mengadakan kongres di Palangkaraya sedangkan KPSI mengadakan kongres di Jakarta. Coba kita bandingkan kedua kongres tersebut.

Meski sama - sama tidak mendapatkan rekomendasi dari Kemenpora, perlakuan yang diterima kedua kongres jauh berbeda. Kongres PSSI di Palangkaraya, sempat terancam batal karena ruangan yang hendak digunakan untuk kongres digembok dan dijaga aparat polisi. Setelah berunding dengan perwakilan FIFA dan AFC yang hadir sebagai peninjau kongres akhirnya terpaksa dilakukan di lobi hotel.

Suasana berbeda terjadi pada kongres KPSI di Jakarta yang berlangsung lancar di hotel Sultan, meskipun tidak dihadiri oleh perwakilan FIFA maupun AFC namun kongres dilaksanakan dalam ruangan ber-ac dengan minuman dan makan prasmanan. 

Kemenpora menyatakan tidak pernah memerintahkan penyegelan ruangan, kongres PSSI di Palangkaraya. Mabes Polri juga membantah melakukan perintah penyegelan, Lalu siapa yang memberi perintah? Bisikan gaib-kah? 

Siapapun yang memberi perintah penyegelan ruangan kongres PSSI di Palangkaraya, setidaknya dari suasana yang terjadi pada kedua kongres ini menunjukkan bahwa kekuatan yang ada di belakang KPSI sangat kuat. Hal ini bisa dilihat juga dari kemampuan KPSI melarang pemain membela timnas PSSI beberapa waktu yang lalu, tanpa ada sanksi apapun meski timnas bermain atas nama negara dan bangsa Indonesia. 

Salam olah raga


10 Desember 2012

PSSI oh PSSI

Kisruh sepak bola Indonesia ga juga ada habisnya. PSSI mengadakan KLB di Palangkaraya, KPSI juga ngadain kongres tandingan di Jakarta. Apa sebenarnya yang terjadi? Kita semua bisa melihat sendiri apa yang selama ini terjadi. Tapi nyatanya masing - masing juga pandangan yang berbeda. Ada yang pro PSSI ada juga yang pro KPSI, lalu apanya yang salah? 

Pada dasarnya opini yang terbentuk memang sangat tergantung dari apa yang anda ketahui. Bagi pecinta bola, penonton setia antv dan tv one, kayaknya sebagian besar bakal lebih pro KPSI. Kenapa? Kalau anda banyak nonton acara dua stasiun TV tsb, pasti yang akan anda temukan adalah berita kejelekan PSSI serta kemunduran sepak bola INdonesia di era Johar Arifin dalam porsi yang cukup besar. Maklum aja media ini plus viva news adalah milik grup Bakrie.

Sayangnya Arifin Panigoro yang selama ini diyakini ada di belakang PSSI, ga punya stasiun TV jadinya pemberitaan Antv dan TV One seakan ga ada lawan. Sayangnya ga ada yang bisa mencegah ketidakberpihakan media tersebut, sehingga masyarakat juga tidak mendapatkan berita objektif yang sepantasnya didapatkan. 

Masalah persepakbolaan Indonesia semestinya memang hanya diatur oleh satu organisasi yaitu PSSI. Kalo memang ada yang kurang bagus, atau dirasa perlu perbaikan maka pembenahan seharusnya dilakukan dalam internal PSSI. Sayangnya, hal ini tidak dilakukan dan justru terbawa provokasi pendirian PSSI tandingan versi KPSI. Yang nyata - nyata tidak diakui FIFA sebagai organisasi tertinggi yang menaungi masalah persepakbolaan di dunia Internasional.

Jika dirunut kebelakang masalah ini bermula dari ketidakpuasan atas PSSI masa kepemimpinan Nurdin Halid, dan Liga Super Indonesia (LSI) yang banyak menghabiskan anggaran. Sehingga muncul semangat untuk membangun liga profesional yang tidak membebani APBD. Namun semangat ini mendapat tentangan dari sebagian klub dan pengurus PSSI waktu itu (skrg duduk di kepengurusan KPSI) sehingga lahirlah Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas oleh Arifin Panigoro. LPI ini dicap ilegal oleh PSSI, kisruh memanas  ketika pemain yang bermain di LPI dilarang bermain membela timnas Indonesia, meski akhirnya melalui mediasi pemerintah dan desakan masyarakat mereka akhirnya diijinkan membela timnas.

Ketika akhirnya nurdin halid lengser dari jabatan Ketum PSSI dan diganti Johar Arifin, masalah tidak serta merta berakhir. PSSI telah mendapat peringatan dari FIFA untuk membuat satu liga di bawah payung PSSI. Hal ini berarti LPI dan LSI harus dilebur dalam satu Liga. Permasalahannya adalah bagaimana melebur dua liga tersebut. Klub - klub yang bermain di LSI berpendapat bahwa liga bisa dilebur jadi satu dengan menempatkan LSI di kasta teratas, dan klub yang bermain di LPI di divisi 3, atau sebagai klub baru. Hal ini yang dirasa memberatkan bagi klub yang bermain di LPI. Jalan tengah coba diambil dengan menambah jumlah klub yang bermain di liga teratas dari beberapa klub yang bermain di LPI yang dianggap layak.

Namun hal ini mendapat tentangan keras dari klub di LSI karena dianggap melanggar statuta PSSI yang menyatakan bahwa di liga tertinggi hanya ada 18 klub. Kompromi tidak bisa dicapai, PSSI akhirnya tetap melaksanakan Liga (IPL) dengan menambahkan klub dari LPI, namun klub LSI menolak, dan keluar menjalankan Liga sendiri (ISL) dengan format lama.

Hal ini menyebabkan dualisme kompetisi tidak bisa diakhiri. PSSI memberi ultimatum bagi klub agar kembali ke IPL, namun tak digubris. Masalah muncul ketika Persipura sebagai juara ISL tidak bisa mewakili Indonesia karena bermain di liga di luar PSSI. Masalah kembali muncul ketika Indonesia mesti berlaga di piala AFF kali ini karena pemain ISL dilarang bermain membela Timnas. Bukan oleh PSSI tetapi oleh KPSI dan klub ISL tempat mereka bermain.

Terakhir Indonesia kembali mendapat ultimatum untuk membenahi persoalan dengan mengadakan kongres. Lagi - lagi menjadi masalah baru PSSI mengadakan kongres di Palangkaraya dan KPSI membuat kongres tandingan di Jakarta.

Entah kapan kisruh ini akan selesai... Jika akhirnya Indonesia diberi sanksi oleh FIFA, maka Indonesia tidak akan bisa ikut bermain di laga Internasional. Bagi KPSI mungkin tidak akan menjadi masalah, mereka memiliki "pengalaman" melarang pemain berlaga membela Indonesia di laga Internasional. Jadi jika FIFA yang melarang, tidak akan ada bedanya, terutama bagi pemain yang berlaga di ISL. Sayangnya jika benar terjadi, larangan FIFA tidak hanya berlaku buat KPSI tapi buat Indonesia secara keseluruhan. 




19 Desember 2010

Gelar juara semakin dekat!

        Akhirnya timnas Indonesia lolos ke final. Menegangkan juga menonton semifinal sepak bola piala AFF semalam! Terutama pada babak kedua. Tapi beruntung Timnas Indonesia tetap bisa mempertahankan keunggulan 1-0 yang diperoleh pada babak pertama. Beruntung pula Indonesia memiliki Cristian Gonzales yang mencetak gol kemenangan Indonesia. Gonzales juga yang mencetak 1 gol kemenangan Indonesia pada leg pertama semifinal
       Pada final nanti Indonesia akan menghadapi Malaysia yang sudah pernah dikalahkan pada babak penyisihan dengan skor yang cukup meyakinkan. Jadi sepertinya gelar juara tinggal menunggu waktu saja. Semoga!

07 Juli 2010

Akhirnya Belanda VS Spanyol di final!

         Kesebelasan sepak bola Spanyol akhirnya bisa mengalahkan Jerman di semifinal World cup 2010 Afrika Selatan. Sebenarnya aku ngungglin Jerman melihat penampilan mereka ketika mengalah kan kesebelasan Inggris dan Argentina dengan skor yang cukup meyakinkan. Tapi itulah sepak bola. Ada saat dikala suatu kesebelasan tampil berbeda dengan penampilan mereka sebelumnya.
        Yang lebih menarik adalah ramalan dari seekor gurita yang diberi nama Paul, ternyata tepat. Spanyol menang atas Jerman. Percaya? Sebenarnya agak sulit untuk mempercayai akan tetapi dengan beberapa kali meramal secara tepat, sulit juga untuk mengatakan itu sebagai suatu kebetulan semata. Yang terpenting tentu kita tidak bisa terpaku atau mengandalkan ramalan seekor gurita terutama jika kesebelasan kita yang diramal. Menampilkan penampilan yang terbaik adalah yang terpenting. Jangan- jangan tim kesebelasan Jerman terpengaruh oleh ramalan Paul si gurita?...
         Sepak bola atau gelaran Piala Dunia kali ini setidaknya bisa menjadi alternatif sebagai suatu hiburan menghilangkan penat setelah didera pekerjaan sehari-hari atau melihat kondisi negara atau persepakbolaan Indonesia yang gak maju-maju. Juga sebagai pengisi waktu bagi anda yang suka melakukan bisnis online.